Pesawat Hercules jatuh di Papua !! Salat tahajud terakhir Peltu Suyata

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Agus Purwanti, istri Pembantu Letnan Satu Suyata, salah seorang awak pesawat Hercules yang jatuh di Papua, terus menyeka air mata.
Mengenakan mukena putih, dia menerima setiap tamu yang bertakziah. Tamu hilir mudik mendatangi rumah duka di Perumahan Asri Katon, Kabupaten Malang, Minggu (18/12).
"Saya ikhlas, saya terima musibah ini. Terserah dimakamkan di mana saja," kata Purwanti saat menemui Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama Djoko Senoputro di rumah duka.



Adik ipar Suyata, Dwi Wardana, menceritakan bahwa mendiang sempat menelepon istrinya pada Minggu (18/12) dini hari, sebelum pesawat dengan nomor penerbangan A-1334 itu lepas landas dari Timika.
Mendiang berpesan agar istrinya segera menunaikan ibadah salat tahajud. "Kakak ipar saya sangat religius, setelah tahajud telpon istrinya di rumah," ujar Dwi kepada wartawan di Malang, Eko Widianto.
Salat tahajud itu ternyata yang terakhir bagi mendiang Suyata. Pada Minggu (18/12) pagi, Purwanti mendapat kabar melalui pesan pada telepon seluler bahwa pesawat yang ditumpangi suaminya mengalami kecelakaan. Suyata meninggalkan Purwanti dan tiga anak mereka yang tengah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, SMA dan SD.
"Kami Insya Allah ikhlas, sudah tahu risiko pekerjaan yang dialami seorang anggota TNI Angkatan Udara," kata Dwi. Namun, dia tak menyangka musibah itu dialami kakak iparnya. Dia berharap agar kecelakaan tak kembali terulang, mengingat pesawat milik TNI Angkatan Udara telah dua kali jatuh sepanjang tahun ini.
"Terakhir bertemu almarhum saat lebaran lalu. Tiba-tiba sekarang kok ingin pulang, mungkin firasat," katanya.
Suyata telah berkarier sebagai teknisi pesawat lebih dari 20 tahun. Mendiang, menurut Dwi, rutin mengikuti penerbangan pesawat Hercules ke sejumlah daerah terutama di Kalimantan, Sumatera dan Papua.

Mendapat kabar saat sakit
Kabar bahwa sang suami meninggal dunia akibat pesawat Hercules yang ditumpanginya jatuh di Papua juga diterima Dyah, istri Pembantu Letnan Dua Agung Sugihantono.
Saat mendapat kabar itu, Dyah masih menjalani rawat jalan lantaran mengidap typhus sejak dua pekan lalu.
Rumah mendiang Agung hanya selemparan batu dari rumah mendiang Suyata. Agung bertugas sebagai load master, setelah Jumat pekan lalu pulang dari Sabang, Provinsi Aceh.
Menurut Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama Djoko Senoputro, 12 korban meninggal dunia pesawat Hercules A-1334 berasal dari Lanud yang dipimpinnya.
Seluruh jenazah telah dimasukkan ke kantung jenazah dan diterbangkan ke Biak. Dari sana para jenazah akan dibawa ke Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh didampingi Kepala Staf Angkatan Udara dan Panglima Koordinator Operasional II.
Djoko mengatakan seluruh korban rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Untung Suropati, Malang.

Investigasi
Pesawat Hercules A-1334 merupakan pesawat bekas dari Australia yang dibeli Februari 2016.
Untuk mengetahui penyebab kecelakaan, sebuah tim investigasi telah ditugaskan. Djoko mengklaim pesawat itu menjalani perawatan rutin secara proporsional.
"Semua sesuai dengan prosedur," katanya.
Djoko mengaku telah berusaha mencegah dengan melakukan perawatan rutin. Suku cadang pun tak ada masalah, menurutnya.
"Kalau ada kekurangan kita yang salah semua. Tak bisa kita menyalahkan takdir. Kita sudah berusaha," ujarnya.
Kini, seluruh pesawat Hercules dihentikan untuk operasional. Skadron 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh memiliki lima pesawat, dengan jenis berbeda.
"Instruksi pimpinan, semua misi dihentikan sementara. Menunggu perintah lebih lanjut," ujarnya.

Sumber: BBC Indonesia
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Pesawat Hercules jatuh di Papua !! Salat tahajud terakhir Peltu Suyata"

Posting Komentar